Berkiprah di Pedalaman Sorong Teguhkan Pendidikan Anak Negeri

shape image

Berkiprah di Pedalaman Sorong Teguhkan Pendidikan Anak Negeri


SORONG - Pendidikan adalah kebutuhan utama anak negeri, selain pemenuhan hak hak mereka untuk hidup aman dan terayomi sebagaimana terkandung dalam Konvensi PBB untuk Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) yang ditandatangani Indonesia pada tanggal 26 Januari 1990. 

Lebih dari itu, pemenuhan hak mendasar anak tersebut selaras dengan Pasal 28B UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Spirit itu pulalah yang mendorong kader Pemuda Hidayatullah Papua Barat, bang Ali Lingge, untuk mengabdi di pedalaman. Tentu itu bukan pilihan mudah, bahkan ia harus berjibaku dengan berbagai rintangan. 

Ali menjadi pendidik puluhan anak anak negeri di sejumlah titik di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat. Sebagai dai muda, Ali Lingge tidak saja mengajar mengaji, ia juga mengajar alfabet, berhitung dan berbagai keterampilan anak lainnya.

Kendala medan tempuh yang tidak mudah yang selama ini mengadang tak membuatnya ciut. Ia memang harus menempuh perjalanan yang tak ringan. Berkilo-kilo. Kepanasan ditengah terik mentari dan harus rela basah-basah jika turun hujan. 


"Karena armada terbatas, kami harus gantian pakai motor. Kadang-kadang telat tiba di lokasi pembinaan TPA Al Qur'an karena lambat dapat motor karena harus antri," kata Ali Lingge. 

Setiap kali hendak berdakwah masuk ke distrik binaan, mereka harus saling bergantian menggunakan kendaraan motor. Pasalnya, motor yang digunakan selama ini untuk berdakwah hanyalah 1 unit motor Yamaha Matic.

"Dari jam delapan sampai jam sebelas, saya harus ke kota untuk bersilaturahmi ke berbagai pihak. Kemudian sebelum zuhur, saya harus kembali ke pondok karena yang lain juga tunggu motor mau dipakai juga," kata Ali. 

Ali harus bisa mengatur waktu agar semua bisa berjalan. Meskipun mengalami kendala transport, bagi Ali, hal itu adalah hal yang tidak boleh menghentikan kegiatan pembinaan generasi muda. 

Keterbatasan ini tak menghentikan asa Ali Lingge dan sahabat sahabat muda lainnya di Sorong untuk terus bergerak mengabdi di pedalaman, menempuh jarak berkilo kilo meter, membina dan mendidik generasi masa depan bangsa dan agama.

© Copyright 2019 Pemuda.org

Form Kesediaan Menjadi Donatur

Pastikan di perangkat Anda telah terinstall Aplikasi WhatsApp

Kirim